Kamis, 05 Januari 2012

Facebook bikin keder



Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Fushshilat:105).

“facebook bikin keder” mungkin ada yang berpikiran seperti itu. Bayangkan saja, saat membuka facebook, kita sudah diteror dengan kalimat ‘Apa yang Anda pikirkan’. Halah, kalau yang buka facebook itu para orang tua dan pemimpin besar  mesti  isinya sudah kaya cerpen, hihi.. Orang yang sebelumnya menjalani hidup mereka dengan biasa-biasa saja jadi kembali mengingat berbagai masalahnya karena tersugesti oleh kalimat tersebut. Huft.

“facebook kayak trainer”, weleh kok bisa? Karena sadar atau tidak, sebenarnya orang-orang yang up- date status atau berkomentar di facebook, dia sedang jadi penulis dan terlebih yang sering bikin catatan. Jadi facebook mencetak banyak penulis, bahkan penyair, motivator, pebisnis, konselor, peng-iklan dan banyak profesi lainnya. Tidak ketinggalan ‘aktivis facebookiyah’ yang melekat pada rekan-rekan saya (peace (^_^)’v). Facebook sering dijadikan sarana dakwah dan pengingatan.

Hah, apa pun mengenai facebook, pastilah ada hal positif dan negatifnya. Tergantung bagaimana si punya akun tersebut. Tapi satu hal yang jelas saya rasakan.....(tik-tik-tik)

eng-ing-eng..!
Mencoba untuk tidak terlalu sering membuka facebook. Karna facebook kabarnya mendonasikan penghasilannya untuk Israel? Ya, salah satu alasan, tapi itu ga’ ngaruh, karna tidak hanya facebook, yahoo, google, wordpress mestinya juga ikut diboikot, bahkan microsoft, eh waits its american!!. Karna facebook memakan waktu luang kita? Mungkin.  Namun ada alasan yang lebih penting. Ini terkait segala hal yang saya lakukan, apa, untuk apa dan siapa (Ckck,,  masalah serius ne).

Jujur, sekali lagi ini adalah hati saya. Mungkin hati orang lain akan berbeda. Jujur, sekali lagi jujur..(jujur apa, hayo jangan berbelit-belit).

FACEBOOK membuat diri ini ingin dilihat orang lain (bisa banyak orang, bisa seseorang). Yak! Facebook menjadikan segala apa yang kulakukan di dalamnya meskipun itu kebaikan, memberi nasihat, memotivasi, menjadi tidak murni karena Allah lagi. Maupun aktivitas di luar facebook sebenarnya tidak ada pengaruhnya jika diposting atau tidak (pengcualian- aktivitas yang memang butuh dipublikasikan). Facebook menjadikan orientasi hidup ini berubah, ‘agar diketahui, dipuji, dan diperhatikan’. Sekali lagi meskipun itu kebaikan yang patut disebarluaskan, tapi sering kali hati ini menyimpan tujuan lain. Kalau tulisan kita banyak disepakati atau di-like orang lain ada rasa bangga dan bahagia menyelinap. Bangga dan bahagia karena apa? Bangga diri ini bisa dipandang sebagai orang yang bijak dan menginspirasi. ckck.. na’udzubillah.

Allah berfirman dalam QS. At-Taubah:105,
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Dan dalam QS. Al Zalzalah: 7-8,
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Jadi ini adalah masalah hati. Hati yang belum kokoh sering terjebak dan terlena. Mengira telah melakukan banyak kebaikan akan tetapi kebaikan tersebut tidak karena Allah swt. Astaghfirullah. So, mari jaga hati kita. Senantiasa luruskan niatan dalam setiap aktifitas kita, karna Allah, karna Allah selalu karna Allah. Dan semoga tulisan ini pun karena Engkau ya Allah.. amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan dikomentari, saya masih harus banyak belajar. Komentar dari Anda akan sangat membantu. ^_^