Selasa, 31 Januari 2012

Imaginasound

Rumah dan kampus saya bukanlah dua hal yang berjarak sedikit. Tapi mungkin kalau ditarik garis lurus menurut teorema phytagoras, pastilah lebih kecil jaraknya. Ca’elah! ribet banget  bahasanya, intinya Rumah dan kampus saya cukup jauh. Waktu tempuh minimalnya 6 jam. Tapi itu hal yang amat jarang terjadi. Bahkan pernah saya mengalami perjalanan dari rumah ke daerah kampus saya itu lebih dari 12 jam. Bayangkan! betapa menyebalkan dan membosankannya. (Padahal itu karena nyasar muter-muter plus nunggu hujan mandeg, maklum bow, bawa benda-benda elektronik* kulkas, tv, radio,magicom?? Pastinya. Pastinya bukanlah, memangnya mau boyongan toko elektronik?) Yang mengenaskan saat itu saya sendirian dan na’asnya lagi Allah swt tidak mengizinkan saya untuk menyusahkan orang lain (tahukan maksudnya?). Tidak ada sahabat yang bisa datang menolong as hero. Ckck.. nasib-nasib..

Rabu, 18 Januari 2012

Agar Tampilan Facebook Menarik

Lagi-lagi facebook, facebook lagi, facebook lagi (sama kale ye,, maksudnya apa sih!). Yak postingan kali ini tentang facebook. Selama ini saya pikir tentang tampilan (tema) facebook yang bisa diubah itu sudah diketahui banyak orang. Tapi ternyata salah. Buktinya masih banyak kawan-kawan saya yang terkejut saat membuka halaman ini lewat Mozila saya. Kalimat “loh kok, bagus?” atau “apaan tuh?” sering terlontar dari mulut mereka, dikira ada jejaring sosial baru mungkin. Hehe Ada-ada saja.

Surat Cinta kepada Ukhty

Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu’alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh...

Teruntuk saudariku tercinta,
Semoga senantiasa dirahmati Allah, Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan, Yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah. Yang mengutus seorang Rasul yang mulia nan sempurna sebagai qudwah kita, hingga Al Qur’an pun sebagai akhlaknya. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah padanya. Aamiin...

Ukhty,
Maafkan diri ini yang tidak bisa memahami gundah hatimu…
Maafkan saudarimu ini yang tidak bisa mendamaikan galau yang bergemuruh dalam benakmu…
Maafkan aku yang terkadang kurang peka terhadap perasaan yang tersimpan dihatimu...

Ukhty,
Engkau Muslimah luar biasa, 
tiada waktu dalam hidupmu melainkan untuk dakwah
aku tidak meragukan loyalitasmu terhadap jalan hidup yang kau pilih..
aku tidak pernah sedikitpun menyimpan prasangka...
sama sekali tidak..

Ukhty,
Jika aku tulis surat ini untukmu, maka aku hanya ingin kau tahu
Bahwa jika kau butuh bahu untuk bersandar, saat itu ingin ku berada di sampingmu
Bahwa jika kau butuh teman, maka kuberharap siap mendampingimu
Bahwa jika kau butuh bercerita, aku akan siap mendengarkannya
Bahwa jika kau ingin berlari, maka kubersedia lari bersamamu

Meskipun sebenarnya diri ini terlalu lemah untuk memikul bebanmu...
Diri ini tidak sepadan denganmu,. Ujianku tidak sebesar ujianmu
Karena iman ini tidak semendalam imanmu..
begitu renta dan ringkih, seperti ranting kayu yang lapuk
mudah datang dan pergi, seperti ombak di lautan

Ukhty,
Kau terlampau jauh di depanku, kau semakin tak terlihat!

Ukhty,
Jangan pernah tinggalkan aku yang terseok-seok di belakangmu...
Lihatlah ke belakangmu,
Aku ingin kau berjalan di sampingku, menggenggam erat tanganku..
Membimbing aku dengan ikhlas senyummu..
Di jalan yang tak mudah ini.. ya, di jalan Allah..

Ukhty,
Di jalan yang tak mudah ini
Aku ingin kita berjuang bersama
Walau badan ini letih
Semoga Allah tetap menguatkan kita
Menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang istiqomah dan sabar
Semogan perbedaan bukanlah rintangan yang berarti


Dari saudarimu seiman
(yang masih belajar merangkai kata menjadi bermakna dan yang belum bisa melafadzkannya dengan sempurna)
Dengan sepenuh hati kukatakan:
“Ana ukhibukifillah”
Ucapan yang tak kan pernah kusesali InsyaAllah.

Kamar Pojok Hawa, 13 Januari 2012

Selasa, 10 Januari 2012

MENJAGA LISAN

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda, "Di antara (ciri) sempurnanya ke-Islam-an seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya" (Hadist Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi dan lainnya).

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita menjauhi hal yang sia-sia, yaitu perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat bagi diri kita. Termasuk oleh apa yang dilakukan oleh anggota badan kita terutama lisan. Mungkin sudah menjadi hal yang lumrah jika ada orang yang banyak berbicara apalagi karakter tersebut sudah mendarah daging dan sulit dihilangkan. Akan tetapi bukankah Allah telah menciptakan satu mulut dan dua telinga agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara? Atau adanya kiasan ketika ada telinga yang paling dekat dengan mulut kita, justru telinga kita sendiri dengan maksud bahwa segala sesuatu yang kita katakan hendaklah terlebih dahulu ditujukan untuk diri kita sendiri. Hal ini sesuai  dengan Hadist ke-12 dalam Hadist Arba'in mengenai kesempurnaan Islam yang tercantum di atas. 

Oleh karena itu dalam menjaga lisan kita ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
  • senantiasa menepati janji
  • menghindari dusta
  • menghindari ghibah
  • menghindari mengadu domba
  • tidak mencela, mengejek, menghina (termasuk tidal mudah berkomentar)
  • tidak bernajwa (berbisik-bisik)
  • tidak mencari aib orang lain
  • tidak mencampuri urusan orang lain
  • tidak bercanda berlebihan
  • tidak bersuara keras melebihi batas pendengaran orang
  • mampu menyampaikan dengan santun, elegan
  • bicara dan diam yang menyimpan hikmah, bicara yang mengingatkan dengan Allah dan diam berdzikir
  • bicara seperlunya, yang penting-penting saja
  • memberi masukan dengan cara yang baik, tidak menjatuhkan

Hal di atas adalah sedikit dari menjauhi hal yang sia-sia, terutama dengan lisan kita. Sepele, tapi seringkali kita lalai, bahkan dalam kondisi berjama'ah sekali pun, maka hendaklah kita sering beristighfar dan meminta perlindungan-Nya. Karena kita tak pernah merasakan dan sadar telah begitu banyak dosa yang telah kita lakukan. Menyepelekan dosa dan kesalahan kecil. Padahal dosa kecil itu semakin bertambah dan bertambah. 
Sekian. Semoga bermanfaat.

Kamis, 05 Januari 2012

Facebook bikin keder



Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Fushshilat:105).

“facebook bikin keder” mungkin ada yang berpikiran seperti itu. Bayangkan saja, saat membuka facebook, kita sudah diteror dengan kalimat ‘Apa yang Anda pikirkan’. Halah, kalau yang buka facebook itu para orang tua dan pemimpin besar  mesti  isinya sudah kaya cerpen, hihi.. Orang yang sebelumnya menjalani hidup mereka dengan biasa-biasa saja jadi kembali mengingat berbagai masalahnya karena tersugesti oleh kalimat tersebut. Huft.

“facebook kayak trainer”, weleh kok bisa? Karena sadar atau tidak, sebenarnya orang-orang yang up- date status atau berkomentar di facebook, dia sedang jadi penulis dan terlebih yang sering bikin catatan. Jadi facebook mencetak banyak penulis, bahkan penyair, motivator, pebisnis, konselor, peng-iklan dan banyak profesi lainnya. Tidak ketinggalan ‘aktivis facebookiyah’ yang melekat pada rekan-rekan saya (peace (^_^)’v). Facebook sering dijadikan sarana dakwah dan pengingatan.

Hah, apa pun mengenai facebook, pastilah ada hal positif dan negatifnya. Tergantung bagaimana si punya akun tersebut. Tapi satu hal yang jelas saya rasakan.....(tik-tik-tik)