Rabu, 18 Januari 2012

Surat Cinta kepada Ukhty

Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu’alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh...

Teruntuk saudariku tercinta,
Semoga senantiasa dirahmati Allah, Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan, Yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah. Yang mengutus seorang Rasul yang mulia nan sempurna sebagai qudwah kita, hingga Al Qur’an pun sebagai akhlaknya. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah padanya. Aamiin...

Ukhty,
Maafkan diri ini yang tidak bisa memahami gundah hatimu…
Maafkan saudarimu ini yang tidak bisa mendamaikan galau yang bergemuruh dalam benakmu…
Maafkan aku yang terkadang kurang peka terhadap perasaan yang tersimpan dihatimu...

Ukhty,
Engkau Muslimah luar biasa, 
tiada waktu dalam hidupmu melainkan untuk dakwah
aku tidak meragukan loyalitasmu terhadap jalan hidup yang kau pilih..
aku tidak pernah sedikitpun menyimpan prasangka...
sama sekali tidak..

Ukhty,
Jika aku tulis surat ini untukmu, maka aku hanya ingin kau tahu
Bahwa jika kau butuh bahu untuk bersandar, saat itu ingin ku berada di sampingmu
Bahwa jika kau butuh teman, maka kuberharap siap mendampingimu
Bahwa jika kau butuh bercerita, aku akan siap mendengarkannya
Bahwa jika kau ingin berlari, maka kubersedia lari bersamamu

Meskipun sebenarnya diri ini terlalu lemah untuk memikul bebanmu...
Diri ini tidak sepadan denganmu,. Ujianku tidak sebesar ujianmu
Karena iman ini tidak semendalam imanmu..
begitu renta dan ringkih, seperti ranting kayu yang lapuk
mudah datang dan pergi, seperti ombak di lautan

Ukhty,
Kau terlampau jauh di depanku, kau semakin tak terlihat!

Ukhty,
Jangan pernah tinggalkan aku yang terseok-seok di belakangmu...
Lihatlah ke belakangmu,
Aku ingin kau berjalan di sampingku, menggenggam erat tanganku..
Membimbing aku dengan ikhlas senyummu..
Di jalan yang tak mudah ini.. ya, di jalan Allah..

Ukhty,
Di jalan yang tak mudah ini
Aku ingin kita berjuang bersama
Walau badan ini letih
Semoga Allah tetap menguatkan kita
Menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang istiqomah dan sabar
Semogan perbedaan bukanlah rintangan yang berarti


Dari saudarimu seiman
(yang masih belajar merangkai kata menjadi bermakna dan yang belum bisa melafadzkannya dengan sempurna)
Dengan sepenuh hati kukatakan:
“Ana ukhibukifillah”
Ucapan yang tak kan pernah kusesali InsyaAllah.

Kamar Pojok Hawa, 13 Januari 2012

2 komentar:

  1. Terharu ketika membaca surat ini... T_T
    ana ukhibukkifillah,ukhti...^_^

    tetaplah mjd dri anti yg sekarang ya...^_^

    BalasHapus
  2. wahhh>.<
    mba aiu geum??
    ckckck
    *garukgaruk_pala
    bener ni mba ayu...
    hehe. . . . keren mba..

    BalasHapus

Silakan dikomentari, saya masih harus banyak belajar. Komentar dari Anda akan sangat membantu. ^_^