Lalu,
adakah sekiranya disekitar kita yang mampu menjadi lautan?
Jika
demikian, maka sebanyak apa pun salju yang jatuh padanya tidak akan
terakumulasi. Lautan tidak akan membeku karna salju. Adapun jika ia adalah
tanah maka salju yang turun akan semakin menumpuk. Saat salju itu mencair,
menjadikan tanah itu menjadi licin dan basah.
Ibaratnya
salju itu adalah duka, maka orang yang menjadi laut itu tidak manjadi sama-sama
berduka. Ia harus tersenyum. Ia tidak akan ikut menangis. Bahkan ia harus
membuat kita tersenyum juga. Jika ia berduka maka hanya akan menambah duka itu
saja. Tak akan ia tampakan walaupun dirinya sedang bersedih. Sekali lagi ia
harus tersenyum dan mengatakan bahwa harapan itu masih. Jika ia diminta
mengatakan, bahkan beribu kali pun ia akan mengatakan untuk kita “tidak apa,
semuanya akan baik-baik saja” 大丈夫、心配じゃなかった。
Adakah
yang mampu seperti laut?
Allah
SWT menciptakan laut dengan kandungan garam yang tinggi sehingga rasanya asin. Jika
tidak demikian maka laut yang merupakan muara dari berbagai aliran air sungai
akan berbau busuk lantaran kotoran yang dibawa sungai-sungai tersebut. Bahkan
semua belahan bumi akan berbau busuk.
Ibaratnya
bau kotoran itu adalah hal tidak menyenangkan yang ia dapatkan maka itu sama
sekali tidak akan mengubah perasaannya. Ia akan tetap berbuat dan bersikap baik,
tidak ada rasa dendam ingin membalasnya sama sekali. Bahkan ucapannya akan
sebisa mungkin tidak menyinggung perasaan.
ano ne mina??
Adakah yang bisa menjadi laut? Coba pikirkan? Adakah yang bisa demikian?
Siapakah lautmu? imasuka?
atashi
ni totte ga imasu yo! Atashi no oya datta!
They
have always given and do the best for me. When I have a problem, there are
suggests that always told to me. they always try to calm me
down and smiling. To cheer me up. Even sometimes, I thought that they didn’t know what I’ve felt. Why
they acted like that all the time? But I should have known that it was only
they can do. To make me think it’s OK. I got angry and blamed them, but up to
now, they have always took it easy.
Namun
pada akhirnya, hanya kepadaMu lah kami menyembah, dan hanya kepadaMulah kami
mohon pertolongan. Ya Allah, hanya Engkaulah tempat kami meminta. Mereka
hanyalah manusia biasa, yang juga bergantung kepada Engkau. Setidaknya jika
mereka memang kuat itu lantaran mereka yang selalu bersandar pada Engkau.
Pasti, sungguh tidak ada yang lain.
Karena
laut itu, siapa pula yang menciptakannya?? Dialah Allah, the One And Only.
Mochiron, darou?
Umi
ni nare. Can you be? Dare no tame ni?
*Jazakumullah,
kepada para laut yang tidak pernah kering, para orang tua, murabbi, kakak, saudara, pangkostrad, tomodachi, dan
para pemimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan dikomentari, saya masih harus banyak belajar. Komentar dari Anda akan sangat membantu. ^_^