Ada yang sedang sedih, biarkanlah
saja. Ada yang menangis, tak apa. Kita tak akan selalu bisa menahan air mata
yang jatuh, bukan?
Kadang ada kelegaan menyergap,
melihat air garam itu mengalir. Wah, sadis ya? Bahagia di atas penderitaan
orang lain. Tapi bukan itu maksudnya.
Orang yang tak pernah menangis,
malah itu membuat lebih khawatir. Seperti ada pertanyaan, “ apakah ia baik-baik
saja?” (menahan dirinya untuk orang lain).
Karena hidup itu ada hari-hari di
mana kita akan merasa bahagia dan sedih. Ya, akan ada hal sedih. Jangan-jangan
karena terlalu bahagia, kita malah melupakan hal itu. Atau karena terlalu
sedih, kita jadi lupa untuk tersenyum dan tertawa. Aneh ya?
Hanya ada satu hal yang pasti.
Saat hari yang tidak kita inginkan itu datang. Saat tersadar ternyata kita
sudah jatuh. Saat kau merasa hidupmu berhenti. Waktu akan terus berjalan. Ya, ia
tidak akan menunggu walau hanya sekejap.
![]() |
ano hito |
Tak apa, menangis. Menangis
sambil makan bubur ayam. Menangis sebelum tidur. Menangis dalam tidurmu. Bahkan menangis di
depan tv, itu tidak mengapa (segitunyakah? Tapi itu yang terjadi) Menangislah
juga dalam tilawah dan doamu. Menangis dalam sholat dan sujudmu. Allah selalu
bersama kita.
Tidak apa-apa, lihatlah langit,
ia masih terbentang menghubungkan kita di tempat yang berbeda.
Untuk seseorang yang tak kutahu
ia sedih, ketahuilah itu membuatku
merasa bersalah. Daijobu yo? Atashi wa itsumo anata o shinjite. Entah di mana,
ku harap kau akan selalu baik-baik saja. Ah.. kangen berat.. hiks.